Jumat, 29 Agustus 2014

Ciblek Gunung


Prinia atrogularis dysancrita
(Ciblek-gunung Sumatra)


Photographer: © Desi Ayu Triana

Matur, West Sumatra Region, Sumatra
4 Februari 2013
Ciblek-gunung (Prinia atrogularis), berukuran tubuh hampir sedang, tapi masih dikategorikan sebagai burung kecil.
Burung Ciblek-gunung (Prinia atrogularis) dari family Cisticolidae, ordo Passeriformes, sebelumnya dikenal sebagai Hill Prinia (Prinia Bukit), tapi terakhir diberinama baru dengan nama Black-throated Prinia (Prinia Tenggorokan-hitam), sedangkan di Indonesia lebih populer dengan nama Ciblek-gunung atau Ciblek- sumatra.

Ciblek-gunung, selain hidup di Sumatra, juga tersebar di Asia Tenggara, Malaysia, Burma, China Selatan, Nepal hingga ke Himalaya, dengan habitat daerah padang rumput dan vegetasi hutan perbukitan dan pegunungan, menyenangi daerah semak-semak pada ketinggian 600 - 2500 m dpl. Di habitatnya burung Ciblek-gunung hidup berkelompok, walaupun sesekali terjadi keributan di antara mereka, hidup

Ciblek-gunung, kadang disebut juga Prenjak-gunung. Memiliki ukuran tubuh sekitar 16 cm, berukuran lebih besar dari keluarga ciblek-prenjak lainnya. Tubuh didominasi dengan warna coklat. Memiliki ekor yang panjang melebihi ukuran panjang tubuhnya, pada bagian pipi berwarna abu-abu dengan alis warna putih. Pada bagian dada terlihat seperti bercak dan garis-garis, sedangkan pada bagian sisi tubuhnya berwarna kuningtua. Iris coklat buram, paruh bagian atas lebih gelap, paruh bawah berwarna lebih terang atau pucat, kaki warna merah-muda.

Ciblek-gunung (Prinia atrogularis), memiliki 7 subspecies, yaitu:

  • Prinia atrogularis atrogularis (F. Moore, 1854) - Timur Himalaya dari sebelah timur Nepal Timur hingga China Selatan dan Timurlaut India (Arunachal Pradesh).
  • Prinia atrogularis khasiana (Godwin-Austen, 1876) - Timurlaut India (dari Timur Meghalaya dan daerah selatan Assam Timur ke Baratdaya Nagaland, Manipur dan Mizoram) dan Barat Myanmar (bukit Chin, gunung Victoria).
  • Prinia atrogularis superciliaris (Anderson, 1871) - Timur Myanmar, Selatan & Tenggara China (Barat Sichuan, dan Baratdaya Yunnan, Utara Guangxi dan sebelah utara Guangdong Timur ke Fujian Tengah), Timurlaut Thailand, Utara Laos dan Utara Vietnam (Barat & Timur Tonkin).
  • Prinia atrogularis erythropleura (Walden, 1875) - Timur Myanmar dan Baratlaut Thailand.
  • Prinia atrogularis klossi (Hachisuka, 1926) - Selatan Laos dan Vietnam Tengah (Tengah & Selatan Annam, Utara Cochinchina).
  • Prinia atrogularis waterstradti (E. J. O. Hartert, 1902) - gunung Tahan, Malaysia.
  • Prinia atrogularis dysancrita (Oberholser, 1912) - Indonesia (Barat Sumatra).

Di Sumatra sendiri burung ini sebenarnya sudah lama dipelihara sebagai burung peliharaan, hanya saja kalah populer dari Ciblek-jawa, yang sudah lebih dahulu terjun di ajang lomba burung. Suara dasar Ciblek-gunung hampir tidak beda dengan Ciblek pada umumnya, tapi memiliki suara tembakan yang jauh lebih rapat dan panjang dibanding Ciblek-jawa, yang biasa disebut "ngebren".


Gallery



Prinia atrogularis superciliaris


Photographer: © Ritesh Bagul
Eaglenest Wildlife Sanctuary, Arunachal Pradesh, India
1 May 2007




Sabtu, 23 Agustus 2014

Tajaring, kembaran Lovebird asli Indonesia

Tajaring (Psittinus cyanurus)
Burung Tajaring ? Bagi penggemar burung yang berdomisi di luar pulau Kalimantan mungkin ada yang belum mengenal burung Tajaring, yang perawakan sangat mirip dengan Lovebird, dengan nama ilmiah Psittinus cyanurus, masuk dalam keluarga burung Paruh Bengkok, keluarga (family) Psittacidae.

Nama/ Sebutan:
Di Kalimantan burung ini dikenal dengan nama Tajaring, di Sumatra dan Malaysia burung ini dikenal dengan nama Nuri Tanau, Srindit Gajah dan Puling. Dalam bahasa Inggris diberinama sebagai Blue-rumped Parrot.

Penyebaran:
Burung ini ditemukan di pulau Kalimantan, Sumatra, Malaysia, Myanmar, Thailand dan pernah ditemukan di daratan Indochina.

Klasifikasi:
Ordo             :  Psittaciformes
Family          :  Psittacidae
Genus          :  Psittinus
Species        :  Psittinus cyanurus(J. R. Forster, 1795, Malacca)

Psittinus cyanurus terdiri dari 3 subspecies:
  1. Psittinus cyanurus cyanurus
    Psittinus cyanurus cyanurus
    , J. R. Forster, 1795, (Blue-rumped Parrot)
    Penyebaran: Indonesia (Kalimantan dan Sumatra), Myanmar Selatan, Thailand Selatan bagian Selatan terus ke Malaysia Barat, dan pernah ditemukan di daratan Indochina pada abad 19.
  2. Psittinus cyanurus abbotti, Richmond, 1902, (Simeulue Parrot)
    Penyebaran: pulau Simeulue dan pulau Siumat, di Sumatra, Indonesia.
  3. Psittinus cyanurus pontius, Oberholser, 1912
    Penyebaran: pulau Mentawai, di Sumatra, Indonesia.

Postur tubuh burung Tajaring (Psittinus cyanurus) berukuran sekitar 18 cm. Walaupun sekilas mirip dengan Lovebird tapi suara yang dikeluarkan berbeda. Kelebihan burung ini, bisa dimaster dengan suara apa saja, bahkan beberapa burung Tajaring bisa meniru suara "ngekek" nya Lovebird.

beda jantan (kanan) dan betina (kiri)
Di Indonesia, burung ini hidup di hutan hujan Kalimantan dan Sumatra, biasanya di tepi hutan, kebun kelapa sawit dan kelapa, hidup berkelompok dengan ciri khas suara melengking tinggi, kadang-kadang diiringi dengan suara tembakan khasnya. Karena bentuknya yang sekilas mirip dengan Lovebird, sering orang terkecoh dengan penampilan burung ini, tapi begitu mendengar suaranya yang melengking tinggi, barulah orang menyadari bahwa burung Tajaring memang beda dengan Lovebird. Burung Tajaring jantan memiliki paruh warna kemerahan, sedangkan betina berwarna hitam. Seperti keluarga Parrot kecil lainnya burung Tajaring ini juga memakan biji-bijian, buah-buahan manis, bunga dan nektar.

Di pulau Kalimantan, salah satunya di Kalimantan Tengah burung ini pernah diikutsertakan dalam kontes atau lomba burung pada kelas Campuran Lokal. Penampilannya di lomba juga tidak mengecewakan, karena di antara burung-burung lain yang sedang berkicau, burung Tajaring ini pun ikut mengeluarkan kicauan khasnya yang lumayan keras.


source:
- http://animal.memozee.com
- http://ibc.lynxeds.com
- id.wikipedia.org
http://avibase.bsc-eoc.org/species.jsp?avibaseid=AF6AF3CCB796CC34