Minggu, 18 Agustus 2013

Burung Purba Tertua di Dunia

Sebelumnya yang diketahui sebagai burung terbang pertama adalah Archaeopteryx, yang hidup sekitar 150 juta tahun yang lalu. Archaeopteryx mungkin awalnya hidup loncat dari pohon ke pohon atau hanya berjalan di sepanjang tanah, yang kemudian berevolusi dengan mengembangkan kemampuan terbangnya.

Kerangka lengkap pertama ditemukan di Jurassic kapur di Jerman pada tahun 1861 dan merupakan fosil yang sangat penting, hampir pasti mewakili transisi antara reptil dan burung. Ini saham missing link gigi tajam dan ekor tulang panjang dengan dinosaurus theropoda kecil, dan wishbone dan bulu dengan burung-burung.

Tapi dari penemuan seorang ilmuwan dari China, di bbc.co.uk, menyatakan bahwa ia telah menemukan sebuah fosil yang lebih lebih tua atau lebih purba dari Archaeopteryx.
Kebanyakana para pakar evolusi menempatkan Archaeopteryx sebagai dasar dari seluruh golongan burung purba, Aviale, golongan seluruh burung mulai berkembang dan berevolusi.

Seorang ilmuwan China, pada tahun 2011 mengemukakan bahwa ia menemukan dinosaurus berbulu, yang dinyatakan bukan sebagai burung, tapi memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan Archaeopteryx. Sedangkan Archaeopteryx sendiri ditemukan, 2 tahun sebelum Charles Darwin mempublikasikan bukunya "The Origin of Species", yang diangkat menjadi studi kasus evolusi dinosaurus ke burung.
Dari hasil penemuan ilmuwan China tersebut, menjadi dasar untuk menyatakan bahwa Archaeopteryx bukanlah burung, melainkan termasuk dalam golongan Deinonychus, yaitu dinosaurus berbulu yang memiliki bentuk mirip burung.

Aurornis xui
pic source (tallapolitica.com.mx)
Dari penemuan terakhir di Tiaojishan Formation, provinsi Liaoning, seorang ilmuwan menemukan suatu species baru berbulu dari era Jurasic, yang dinamai sebagai Aurornis xui.
Nama Aurrornis xui berasal dari kata "aurora" dari bahasa latin, yang berati permulaan atau fajar, serta "xui" yang diambil dari nama palaentolog China, Xu Xing, adalah spesialisasi dinosaurus berbulu dan spesies transisi dari dinosaurus dan burung.
Menurut Pascal Godefroit, dari Royal Belgian Institute of Natural Sciense, menyimpulkan bahwa Archaeopteryx merupakan burung primitif, sedangkan Aurornis xui adalah makhluk kecil yang merupakan burung yang lebih primitif lagi. Untuk saat ini Aurornis xui, merupakan spesies burung tertua yang diketahui, yang mungkin mampu berlari dengan sangat cepat. Dari struktur gigi kecilnya diduga bahwa Aurornis xui mungkin memakan serangga. Sedangkan menurut Andrea Cau, dari Museo Geologico Giovanni Capellini Italia, mengatakan bahwa Aurornis xui merupakan burung darat, tapi memiliki ekor panjang, tangan dengan cakar dan rahang bergigi. Dengan bentuk seperti ini Aurrornis xui mungkin juga termasuk predator di kelasnya.

situs terkait:
- http://www.bbc.co.uk/nature/life/Archaeopteryx#p00ckm0m
- http://sains.kompas.com/read/2013/05/30/16364534/Inilah.Spesies.Burung.Paling.Purba.di.Muka.Bumi
- http://www.tallapolitica.com.mx/?p=109812

Jumat, 16 Agustus 2013

Daftar Situs Penyedia Informasi Burung di Indonesia

Bagi penggemar burung mungkin telah mengenal beberapa situs yang menjadi pilihan untuk dikunjungi demi mendapat informasi seputar burung, jenis, kicauan, dan perawatan hingga harga burung.

Berikut di bawah, daftar beberapa situs penyedia informasi seputar burung.

      Demikian daftar situs penyedia informasi burung di Indonesia. Kiranya bermanfaat bagi teman-teman penggemar burung se Indonesia. Apabila ada kekurangan atau ada situs tentang burung lain yang ingin ditambahkan pada informasi di atas, silahkan isi di kotak komentar di bawah ya.
      Trims ....
      Salam kicau!

      Kamis, 15 Agustus 2013

      Fosil Burung Purba Dengan 4 Sayap

      Pada masa 130 juta tahun yang lalu, beberapa spesies burung primitif hidup dan beradaptasi dengan empat sayap pada tubuhnya. Hal ini merupakan hasil riset terbaru tim palentolog asal China.

      Temuan ini terungkap berdasarkan hasil analisis yang dilakukan tim peneliti tersebut terhadap 11 spesimen fosil burung primitif bersayap empat yang ditemukan di Provinsi Liaoning, wilayah timur laut China.

      Dalam laporan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, tim peneliti yang dipimpin Zheng Xiaoting dari Shandong Tianyu Museum of Nature mengatakan bahwa burung awalnya punya empat sayap sebelum "membuang" bulu yang ada di tungkai bawah.

      Menurut peneliti, transisi evolusioner pada spesies ini "mungkin memiliki peran yang penting dalam proses evolusi terbang". Sayap pada tungkai atas dipertahankan karena bisa mendukung aktivitas terbang lebih efisien.

      Dugaan para peneliti, saat itu nenek moyang burung ini tampaknya menggantikan bulu pada tungkai belakang mereka dengan sisik dan mengembangkan kaki yang menyerupai kaki burung modern. Burung juga tengah bersiap untuk menggunakan tungkai belakang untuk begerak di darat, seperti burung robin.

      Spesies dinosaurus dengan tungkai berbulu yang pertama kali ditemukan di China bernama microraptor dan sinornithosaurus. Bulu besar di kaki microraptor digunakan untuk pergerakan di udara, kemungkinan besar untuk mempercepat terbangnya, atau meluncur di antara pepohonan atau terjun ke tanah.

      Fosil burung primitif yang ditemukan kali ini mencakup beberapa kelompok sapeornis, yanornis, danconfuciusornis. Estimasi oleh Xu Xing, anggota tim dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology di Beijing, fosil-fosil itu diperkirakan hidup pada periode cretaceous awal.

      Penemuan terbaru ini memang mengonfirmasi adanya burung bersayap empat pada garis kekerabatan burung. Akan tetapi, fungsi aerodinamis dari konfigurasi spesies-spesies ini masih menjadi perdebatan.

      Zheng berpendapat bahwa sayap di tungkai bawah yang dimiliki oleh nenek moyang burung tersebut pasti memiliki fungsi. "(Ini mendukung) fungsi aerodinamis, seperti mengangkat tubuh burung, mempercepat laju, dan atau meningkatkan kemampuan manufer burung saat sedang terbang," tulis Zheng dalam laporannya seperti dikutip oleh New York Times.

      Hasil penelitian Zheng dan timnya menarik perhatian paleontolog lainnya, Mark A Norell. Paleontog dinosaurus di American Museum of Natural History di New York ini mengatakan, banyaknya kuburan fosil cretaceous China telah membuka pandangan akan keberadaan dinosaurus berbulu dan awal evolusi burung.

      disadur dari :
      http:/www.nytimes.com
      http://sains.kompas.com/read/2013/03/19/09315112/Zaman.Dahulu.Burung.Punya.Empat.Sayap